Pada dasarnya tidak ada apapun sihir/takhyul tentang asal muasal arus seret ini, semata-mata hanyalah “sunnatullah”. Arus seret adalah arus yang dibentuk oleh pergerakan air yang relatif cepat (sekitar 4 ft (1.1 m)/dtk menurut Willar Bascom) yang mendesak keluar kembali ke tengah laut dari mana mereka datang, kemungkinan terjadi hanya beberapa menit.
Tarikan dapat terjadi karena air yang datang menabrak pantai dan terkumpul harus kembali ke suatu tempat sepanjang pantai itu. Jika tidak ada penghalang, maka air akan dengan mudah mengalir kembali ke laut secara terus menerus. Tetapi jika ada penghalang (misalnya: gelombang datang), kelebihan air benar-benar mulai terkumpul. Ketika air yang terkumpul harus secepatnya kembali ke tengah laut, maka akan secepatnya menuju dan melimpasi penghalang dengan beberapa arus yang mempunyai energi lebih besar dibanding yang lain. Arus dengan pergerakan yang cepat ini menabrak dan memecahkan penghalang. Di sana bisa membentuk sejumlah “pecahan”, oleh karena itu di sana bisa pula terbentuk sejumlah arus seret sepanjang pantai tertentu.
Rip current terjadi pada tempat di mana tinggi gelombang pecah adalah kecil. Rip Current juga terjadi karena:
1) Adanya ketidak seragaman gelombang pecah,
2) Puncak gelombang sejajar dengan garis pantai, atau sudut gelombang pecah terhadap garis pantai < 5 derajat.
3) Bathimetri dasar laut yang tidak beraturan.
4) Tempat tersebut merupakan pertemuan arus sepanjang pantai yang berasal dari sebelah kiri dan kanan.
Kita mungkin dapat melihat suatu arus balik dari suatu tempat yang lebih tinggi di pantai, atau dapat juga bertanya dengan penjaga pantai yang bertugas atau dengan penduduk setempat yang tahu di lokasi mana terdapat rip current. Berdasarkan pengamatan, sifat-sifat Rip Current dapat diketahui dengan :
1) Melihat adanya perbedaan tinggi gelombang antara kiri-kanan dan antaranya. Tinggi gelombang pada bagian kiri dan kanan lebih besar dari antaranya.
2) Meletakkan benda yang dapat terapung. Bila benda tersebut terseret menuju off shore maka pada tempat tersebut terdapat Rip Current.
3) Melihat kekeruhan air yang terjadi, dimana air pada daerah surf zone tercampur dengan air dari darat. Bila terlihat air yang keruh menuju off shore, maka tempat tersebut terdapat Rip Current. Kejadian ini dapat dilihat dengan jelas dari tempat yang lebih tinggi (lihat gambar).
Yang menjadikan bahaya RIP Current arus deras dilayer bagian bawah air laut dan tidak tampak. Pada foto di bawah ini terlihat panjang RIP Current mencapai 200-300m dari tepi pantai. Sementara terdapat palung laut di pantai selatan/parangtritis.
Selain RIP Current di Parangtritis jg terdapat LONGSHORE yaitu arus yang sejajar dengan garis pantai.
Tips/Cara/Usaha yang harus dilakukan bila terseret rip current, adalah sebagai berikut:
Jika terperangkap dalam arus seret ke tengah laut, jangan mencoba untuk berenang melawan arus (ke tepi pantai), tenanglah untuk sementara mengikuti arus. Secepat arus seret berada di luar penghalang, atau kecepatan arus melambat dan kita merasa sedikit bebas dari pergerakan air yang cepat, berenanglah ke area di sebelah kiri/kanan kita dan baru kemudian berenang kembali ke arah pantai (atau mengikuti gelombang menuju pantai). Tentu saja kita harus tetap menjaga untuk tetap berada di luar arus seret tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari berkomentar!