Jumat, 03 Mei 2013

'Jerat Kuantum' 10 Ribu Kali Kecepatan Cahaya



Shanghai: Seberapa cepat jerat/lingkaran kuantum terjadi? Ternyata, lingkaran kuantum 10 ribu kali lebih cepat dari cahaya.

Temuan ini didapat setelah tim fisikawan yang dipimpin oleh Juan Yin di Universitas Sains dan Teknologi China, Shanghai, melakukan eksperimen yang melibatkan dua partikel dasar photon yang terikat kuat, bahkan dengan jarak yang sangat jauh.

Eksperimen ini dilakukan untuk menjawab teka-teki Teori Relativitas Albert Einstein yang di dalamnya menyebutkan adanya superposisi atau belitan/lingkaran kuantum. Albert Einstein menjelaskan superposisi sebagai 'Spooky action at a distance' (aksi seram di kejauhan).

 Tim fisikawan itu melakukan pengamatan selama 12 jam. Selain untuk mecari jawaban lingkaran kuantum, mereka juga ingin menguji teori ketidaksetaraan yang diungkapkan John Bell pada 1964.

Dalam penelitian ini, para fisikawan melibatkan dua photon dan mengirim masing-masing partikel ke dua stasiun yang berbeda dan terpisah sekitar 10 mil (16 kilometer). Para peneliti pun menyimpulkan bahwa kecepatan paling lambat dari 'aksi seram' adalah empat kali lipat atau 10^(-3) dari kecepatan cahaya.

Kelompok ini menerbitkan karya mereka di ArXiv.org, sebuah situs yang dikelola Cornell University.

Fisikawan kuantum telah lama mengetahui bahwa dua partikel yang berinteraksi kadang-kadang saling "terjerat." Eksperimen semacam ini telah dicoba berkali-kali. Kebanyakan melibatkan dua partikel photon yang di simpan di tempat yang berbeda.

Dalam laporannya di arXiv, para ilmuwan mengatakan bahwa eksperimen-eksperimen sebelumnya mempunyai "celah lokal". Menurut mereka, hal itu menjadi sebuah kemungkinan untuk menjelaskan hubungan antara kedua photon dengan sesuatu selain "tindakan dari jauh."

Dalam Teori Relativitas Einstein, gravitasi disebutkan terjadi karena lengkungan ruang-waktu. Teori itu menjelaskan bahwa massa suatu objek membuat kurva ruang-waktu yang melengkung seperti cekungan di daerahnya, yang kemudian gaya gravitasi diperkuat dan menarik massa lain yang terdekat.

Contohnya, tahap awal pembentukan tata surya. Bagian-bagian materi yang keras terhempas secara terpisah, meski demikian ia tetap berada di lingkaran kuantum atau superposisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari berkomentar!