JAKARTA: Pesawat demo terbang Sukhoi Superjet-100 milik pabrikan
pesawat Rusia, Sukhoi Company (JSC), membawa sekitar 15 karyawan PT Sky
Aviation beserta sejumlah wartawan, saat jatuh di wilayah Bogor.
"Kami masih terus mencari informasi mengenai nasib karyawan yang
terdiri dari pramugari dan sejumlah staf lainnya. Jumlah sekitar 15
orang, tetapi angka pastinya nanti saya kabari lebih lanjut," ujar Tito
Zainudin, Manajer Pemasaran PT Sky Aviation, kepada Bisnis sore ini Rabu 9 Mei 2012.
Dia menambahkan kegiatan joy flight pesawat jet berkapasitas 100 tempat duduk itu meruapakan inisiatif Sukhoi Company (JSC) sebagai penghormatan kepada PT Sky Aviation selaku pembeli pertama Sukhoi Superjet-100.
Dia menambahkan kegiatan joy flight pesawat jet berkapasitas 100 tempat duduk itu meruapakan inisiatif Sukhoi Company (JSC) sebagai penghormatan kepada PT Sky Aviation selaku pembeli pertama Sukhoi Superjet-100.
Namun, Tito menegaskan pesawat yang jatuh itu bukan pesawat yang akan
diserahkan kepada PT Sky Aviation. "Karena menurut rencana, pesawat
pesanan kami baru diserahterimakan September nanti."
Pesawat Sukhoi Superjet-100 dikabarkan hilang kontak sekitar pukul
15.30 WIB di wilayah Bogor. Informasi hilangnya pesawat muncul setelah
pilot pesawat buata Rusia mengontak ke air traffic control Bandara
Soekarno-Hatta sekitar pukul 15.00 WIB.
Pesawat tersebut dikabarkan berisi 44 penumpang lepas landas dari
Bandara Halim Perdana Kusumah ekitar pukul 14.00 WIB untuk melakukan joy
flight.
Tes terbang itu rencananya dihadiri oleh perwakilan pejabat
Perhubungan, diplomat Rusia di Indonesia, dan orang-orang dari maskapai
penerbangan.
Pesawat Sukhoi Superjet100 secara khusus berada di Indonesia untuk ditawarkan pada sejumlah maskapai penerbangan.
Sutrisno, Manager Operasional Angkasa Pura II Bandara Husein
Sastranegara mengatakan sampai malam ini pihaknya belum mendapat kontak
dari pesawat tersebut. “Sukhoi nggak ada kontak ke kita [Husein],”
katanya lewat sambungan telepon.
Jika pesawat itu tengah berada di udara Bogor, Sutrisno menilai sulit
pesawat tersebut menjangkau Bandara Husein. "Husein nggak terjangkau,
yang paling dekat itu Halim,” katanya.
Kontrak radio pun tidak akan bisa menjangkau Husein karena terlalu jauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari berkomentar!